PELAKSANAAN DIRECT INSTRUCTION
Sebagaimana
halnya setiap mengajar, pelaksanaan yang baik model pengajaran langsung
memerlukan tindakan-tindakan dan keputus-putusan yang jelas dari guru selama
berlangsungnya pelaksanaan, pada saat melaksanankan pembelajaran, dan waktu
menilai hasilnya. Ciri utama yang terlihat dalam melaksanakan suatu pengajaran
langsung adalah sebagai berikut:
1.
Tugas-tugas Perencanaan
Pengajaran langsung dapat diterapkan di bidang studi
apapun, namun model ini paling sesuai untuk mata pelajaran yang berorientasi
pada penampilan atau kenerja seperti menulis, membaca, matematika, musik dan
pendidikan jasmani. Di samping itu pengajaran langsung juga cocok untuk
mengajarkan kompenen-komponen keterampilan dari mata pelajaran sejarah dan
sains.
a.
Merumuskan tujuan
Untuk merumuskan tujuan pembelajaran dapat
menggunakan model mager. Tujuan yang ditulis dalam format mager dikenal sebagai
tujuan prilaku yang terdiri dari tiga bagian.
- Prilaku siswa, apa yang akan dilakukan siswa/jenis-jenis prilaku siswa yang diharapkan guru untuk dilakukan sebagai bukti bahwa tujuan itu telah dicapai.
- Situasi pengetesan, di bawah kondisi tertentu prilaku itu akan teramati atau diharapkan terjadi.
- Kriteria kenerja, ditetapkan standar atau tingkat kenerja sebagai standar atau tingkat kinerja yang dapat diamati.
Singkatnya,
menurut Mager tujuan yang baik perlu berorientasi pada siswa dan spesifik,
mengandung uraian yang jelas tentang
situasi penilaian (kondisi evaluasi). Dan mengandung tingkat ketercapaian
kenerja yang diharapkan ( kriteria keberhasilan).
b.
Memilih Isi
Kebanyakan guru pemula meskipun telah beberapa tahun
mengajar, tidak dapat diharapkan akan menguasai sepenuhnya materi pelajaran
yang diajarkan. Bagi mereka yang masih dalam proses menguasai sepenuhnya materi
ajar, disarankan agar dalam memilih materi ajar mengacu kepada GBPP kurikulum
yang berlaku, dan buku ajar tertentu
c.
Melakukan analisis tugas
Analisis tugas ialah alat yang digunakan oleh guru
untuk mengidentifikasi dengan presisi
yang tinggi kekat yang setepatnya dari suatu keterampilan atau butir
pengetahuan yang terstruktur dengan baik, yang akan diajarkan oleh guru. Ide
yang melatarbelakangi analisis tugas ialah, bahwa informasi dan keterampilan
yang kompleks tidak dapat dipelajari semuanya dalam kurun waktu tertentu. Untuk
mengembangkan pemahaman yang mudah dan pada akhirnya penguasaan, keterampilan
dan pengertian kompleks itu lebih dulu dibagi menjadi kompenen bagian, sehingga
dapat diajarkan berurutan dengan logis dan tahap demi tahap.
d.
Merencanakan waktu dan ruang
Pada suatu pelajaran langsung, merencanakan dan
mengelola waktu merupakan kegiatan yang sangat penting. Ada dua hal yang perlu
diperhatikan oleh guru:
- Memastikan bahwa waktu yang disediakan sepadan dengan bakat dan kemampuan siswa, dan
- Memotipasi siswa agar mereka tetap melakukan tugas-tugasnya dengan perhatian yang optimal. Mengenal dengan baik siswa-siswa yang akan diajar, sangat bermanfaat untuk menentukan alokasi waktu pembelajaran. Merencanakan dan mengelola ruang untuk pengajaran langsung juga sama pentingnya.
2.
Langkah Pembelajarn Model Pengajaran Langsung
Langkah-langkah pembelajaran model pengajaran
langsung pada dasarnya mengikuti pola-pola pengajaran secara umum.
a.
Menyampaikan tujuan dan menyiapkan siswa
Tujuan langkah awal ini untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa, serta memotivasi mereka untuk berperan dalam pembelajaran itu.
Tujuan langkah awal ini untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa, serta memotivasi mereka untuk berperan dalam pembelajaran itu.
b.
Menyampaian tujuan
Siswa perlu mengetahui dengan jelas, mengapa mereka berpartisipasi dalam suatu pelajaran tertentu dan mereka perlu mengetahui apa yang harus dapat mereka lakukan setelah selesai berperan serta dalam pelajaran itu.
Siswa perlu mengetahui dengan jelas, mengapa mereka berpartisipasi dalam suatu pelajaran tertentu dan mereka perlu mengetahui apa yang harus dapat mereka lakukan setelah selesai berperan serta dalam pelajaran itu.
c.
Menyiapkan siswa
Kegiatan ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa, memusatkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan siswa, dan mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah dimilikinya, yang relevan dengan pokok pembicaraan yang akan dipelajari.
Kegiatan ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa, memusatkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan siswa, dan mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah dimilikinya, yang relevan dengan pokok pembicaraan yang akan dipelajari.
d.
Presentasi dan demonstrasi
Fase kedua pengajaran langsung adalah melakukan presentasi atau demonstrasi pengetahuan dan keterampilan. Kunci untuk berhasil ialah mempresentasikan informasi sejelas mungkin dan mengikuti langkah-langkah demonstrasi yang efektif.
Fase kedua pengajaran langsung adalah melakukan presentasi atau demonstrasi pengetahuan dan keterampilan. Kunci untuk berhasil ialah mempresentasikan informasi sejelas mungkin dan mengikuti langkah-langkah demonstrasi yang efektif.
e.
Mencapai kejelasan
Hasil-hasil penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa kemampuan guru untuk memberikan informasi yang jelas dan spesifik pada siswa, mempunya dampak yang positif terhadap proses pembelajaran siswa.
Hasil-hasil penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa kemampuan guru untuk memberikan informasi yang jelas dan spesifik pada siswa, mempunya dampak yang positif terhadap proses pembelajaran siswa.
f.
Melakukan demonstrasi
Pengajaran langsung berpegang teguh pada asumsi, bahwa sebagian besar yang dipelajari (hasil belajar) berasal dari mengamati orang lain.
Pengajaran langsung berpegang teguh pada asumsi, bahwa sebagian besar yang dipelajari (hasil belajar) berasal dari mengamati orang lain.
g.
Mencapai pemahaman dan penguasaan
Untuk menjamin agar siswa akan mengamati tingkah laku yang benar dan bukan sebaliknya, guru perlu benar-benar memperhatikan apa yang terjadi pada setiap tahap demonstrasi ini berarti, bahwa jika guru menghendaki agar siswa-siswanya dapat melakukan sesuatu dengan benar, guru berupaya agar sesuatu yang didemonstrasikan juga benar.
Untuk menjamin agar siswa akan mengamati tingkah laku yang benar dan bukan sebaliknya, guru perlu benar-benar memperhatikan apa yang terjadi pada setiap tahap demonstrasi ini berarti, bahwa jika guru menghendaki agar siswa-siswanya dapat melakukan sesuatu dengan benar, guru berupaya agar sesuatu yang didemonstrasikan juga benar.
h.
Berlatih
Agar dapat mendemonstrasikan sesuatu dengan benar diperlukan latihan yang intensif, dan memperhatikan aspek-aspek penting dari keterampilan atau konsep yang didemonstrasikan.
Agar dapat mendemonstrasikan sesuatu dengan benar diperlukan latihan yang intensif, dan memperhatikan aspek-aspek penting dari keterampilan atau konsep yang didemonstrasikan.
i.
Memberikan latihan terbimbing
Salah satu tahap penting dalam pengajaran langsung ialah cara guru mempersiapkan dan melaksanakan “pelatihan terbimbing” keterlibatan siswa secara aktif dalam pelatihan dapat meningkatkan retensi, membuat belajar berlangsung dengan lancar, dan memungkinkan siswa dapat menerapkan konsep/keterampilan pada situasi yang baru.
Salah satu tahap penting dalam pengajaran langsung ialah cara guru mempersiapkan dan melaksanakan “pelatihan terbimbing” keterlibatan siswa secara aktif dalam pelatihan dapat meningkatkan retensi, membuat belajar berlangsung dengan lancar, dan memungkinkan siswa dapat menerapkan konsep/keterampilan pada situasi yang baru.
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menerapkan dan melakukan
pelatihan:
- Menugasi siswa melakukan latihan singkat dan bermakna;
- Meberikan pelatihan pada siswa sampai benar-benar menguasai konsep/keterampilan yang dipelajari;
- Hati-hati terhadap latihan yang berkelanjutan, pelatihan yang dilakukan terus menerus dalam waktu yang lama dan menimbulkan kejenuhan; dan
- Memperhatikan tahap-tahap awal pelatihan, yang mungkin saja siswa melakukan keterampilan yang kurang benar atau salah tanpa disadari
j.
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Tahap ini kadang-kadang disebut juga resitasi, yaitu guru memberikan pertanyaan lisan atau tertulis kepada siswa dan guru memberikan respon terhadap jawaban siswa.
Tahap ini kadang-kadang disebut juga resitasi, yaitu guru memberikan pertanyaan lisan atau tertulis kepada siswa dan guru memberikan respon terhadap jawaban siswa.
Untuk
memberikan umpan balik yang efektif pada siswa yang jumlahnya banyak, dapat
digunakan beberapa pedoman yang patut dipertimbangkan, sebagai berikut:
- Memberikan umpan balik segera mungkin setelah latihan, hal ini tidak berarti umpan balik perlu diberika kepada siswa dengan seketika, namun umpan balik seharusnya diberikan cukup segera setelah latihan sehingga siswa dapat mengingat dengan jelas kinerja mereka sendiri;
- Mengupayakan agar umpan balik jelas dan spesifik mungkin agar dapat membantu siswa.
- Umpan balik ditujukan langsung pada tingkah laku dan bukan pada maksud yang tersirat dalam tingkah laku tersebut.
- Menjaga umpan balik sesuai tingkat perkembangan siswa.
- Memberikan pujian dan umpan balik pada kinerja yang benar.
- Apabila memberi umpan balik, tunjukkan bagaimana melakukan dengan benar.
- Membantu siswa memusatkan perhatiannya pada proses bukan hasil.
- Mengajari siswa cara memberi umpan balik pada dirinya sendiri, dan bagaimana menilai keberhasilan kinerja sendiri.
k.
Memberikan kesempatan latihan mandiri
Pada
tahap ini guru memberikan tugas kepada siswa untuk menerapkan keterampilan yang
baru saja diperoleh secara menadiri. Ada beberapa hal yang perlu diperhatiakn
oleh guru dalam memberikan tugas mandiri yaitu:
- Tugas rumah yang diberikan bukan merupakan kelanjutan dari proses pembelajaran, tetapi merupakan kelanjutan pelatihan untuk pembelajaran berikutnya;
- Guru seyogyanya menginformasikan kepada orang tua siswa tentang tingkat keterlibatan mereka dalam membimbing siswa di rumah;
- Guru memberikan umpan balik tentang hasil tugas yang diberikan kepada siswa di rumah.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Silahkan masukkan komentar anda