BLOGGER INDONESIA BLOGGER INDONESIA Pembelajaran Inovatif: Pengertian Direct Instruction

Jumat, 02 Agustus 2013

Pengertian Direct Instruction



DIRECT INSTRUCTION

1.        Istilah dan Pengertian
Model pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.
Istilah lain model pengajarn langsung antara lain treaning model, aktiv teaching model, masteri teaching, eksplicit instruction.
ciri-ciri model pengajaran langsung adalah sebagai berikut:
a.       Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian belajar.
b.      Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran; dan
c.       Sistem pengolahan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar kegiatan pengajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil.
2.        Tujuan Pembelajaran dan Hasil Belajar Siswa
Para pakar teori belajar pada umumnya membedakan dua macam pengetahuan, yakni pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif ( dapat diungkapkan dengan kata-kata) adalah pengetahuan tentang sesuatu, sedangkan pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu. Suatu contoh pengetahuan deklaratif yaitu: tekanan adalah hasil bagi antara gaya dengan luas bidang benda yang dikenai daya (p=F/A). Pengetahuan prosedural yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif di atas adalah: bagaimana memperoleh rumus/persamaan tekanan tersebut.
3.        Sintaks Atau Pola Keseluruhan dan Alur Kegiatan Pembelajaran
Sintaks model pengajaran langsung tersebut disajikan dalam 5 (lima) tahap, seperti ditunjukkan tabel 3.1 berikut.
Fase
Peran Guru
Fase 1
Menyampaiakn tujuan dan mempersiapkan siswa
guru menjelaskan TPK, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pembelajarn, mempersiapkan siswa untuk belajar.
Fase 2
Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap.
Fase 3
Membimbing pelatihan
Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal.
Fase 4
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Mencetak apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik.
Fase 5
Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.
Guru mempersiapkan kesemptan melakuakan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan pada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari

     Pada fase persiapan, guru memotivasi siswa agar siap menerima presentasi materi pelajaran yang dilakukan melalui demonstrasi tentang keterampilan tertentu. Pembelajaran diakhiri dengan pemberian kesempatan kepada siswa untuk keberhasilan siswa. Pada fase pelatihan dan pemberian pengetahuan atau keterampilan yang dipelajari ke dalam situasi kehidupan nyata
4.        Lingkungan Belajar dan Sistem Pengolahan
Pengajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang sangat hati-hati di pihak guru. Agar efektif pengajaran langsung mensyaratkan tiap detail keterampilan atau isi didefinisikan secara seksama dan demonstrasi serta jadwal pelatihan direncanakan dan dilaksanakan secara seksama.
5.        Penelitian Tentang Keefektifan Guru
Beberapa penelitian tahun 1970, misalnya yang dilakukan oleh Stallings dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa guru yang dimiliki kelas yang terorganisasikan dengan baik menghasilkan rasio keterlibatan siswa (time-task-ratios) yang lebih tinggi dari pada guru yang menggunakan pendekatan yang kurang formal dan kurang terstruktur. Observasi terhadap guru-guru yang berhasil, menunjukkan bahwa kebanyakan mereka menggunakan prosedur pengajaran langsung.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Silahkan masukkan komentar anda

Pingates